CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 20 Januari 2010

Ketua Baru Ikhwanul Muslimun


Dr Muhammad Badi’ , dilahirkan pada 7 Ogos 1943 di Al-Mahalla Al-Kubra telah menggantikan Mursyid Am KeTujuh, Ustaz Mahdi Akef.

Ikhwan umum Dr Muhammad Badi' mursyidul am baru

KAHERAH, 20 Jan: Ikhwan Muslimin telah mengumumkan Mursyid Am barunya iaitu Dr Muhammad Badi’ Abdul Majid Samy, 67 tahun.

Beliau adalah Mursyid Am kelapan bagi jemaah Ikhwan Muslimin yang diasaskan oleh Mursyid Am Pertama, Imam Hasan Al-Banna pada tahun 1928.

Dr Muhammad Badi’ (foto kiri) menggantikan Mursyid Am KeTujuh, Ustaz Mahdi Akef yang tidak berhasrat menyambung jawatannya apabila umurnya melebihi 80 tahun.

Dr Muhammad Badi’ dilahirkan pada 7 Ogos 1943 di Al-Mahalla Al-Kubra, negeri Al-Gharbiyah, Mesir. Isteri beliau bernama Sumaiyah Asy-Syanawy, bekas pengetua Madrasah Ad-Dakwah Al-Islamiyah di Bani Suef, Mesir.

Beliau adalah anak kepada Haji Muhammad Ali Asy-Syanawy yang merupakan generasi awal Ikhwan Muslimin dan termasuk yang dijatuhkan hukuman mati oleh kerajaan taghut Mesir dibawah Presiden Jamal Abdul Nasir pada tahun 1954 tetapi kemudiannya diringankan kepada penjara seumur hidup. Mereka dikurniakan tiga orang anak, Ammar, Bilal dan Dhuha.

Ustaz Mahdi Akef mengumumkan nama Dr Mohd Badi’ Abd Majid Saamy sebagai Mursyid Am Ikhwan Muslimin kelapan dalam sidang akhbar antarabangsa di Kaherah, Mesir jam 11.00 am (waktu Mesir) tadi.


Jumaat, 15 Januari 2010

Lagu Tema Pro-Mahasiswa

Kematian Aneh Ratusan Saintis Dunia

Doktor Ivan Glebov dan Doktor Alexi Brushlinski (Keduanya meninggal Januari 2002). Glebov dan Brushlinski merupakan pakar mikrobiologi asal Rusia. Keduanya anggota dari Russian Academy of Science. Mereka berdua tewas akibat serangan para bandit yang diduga anggota mafia Rusia di Moskow.

Tanya Holzmayer (Usia 46 tahun, meninggal 28 Februari 2002). Pada hari yang naas itu, Holzmayer yang merupakan ahli mikrobiologi asal Rusia tewas ditembak oleh rekan kerjanya sesama ahli mikrobiologis bernama Guyang “Mathew” Huang, 38, saat dia menerima pizza dari Huang. Holzmaer tewas seketika dengan luka tembak di kepala dan di dada. Setelah menembak Holzmayer, Huang melarikan diri dan sempat menelpon isterinya jika dia juga akan bunuh diri. Tak lama kemudian Huang juga menembak dirinya sendiri dan tewas. Mereka berdua diketahui tengah meneliti sistem pertahanan tubuh terhadap virus HIV.

Robert Leslie Burghoff (Seorang saintis spesialisasi virus. Usia 45 tahun, meninggal pada 20 November 2003 akibat tabrak lari di South Braeswood, Texas).

Roman Kuzmin (Seorang mahasiswa di Connecticut asal Rusia. Meninggal Desember 2002, usia 24 tahun, setelah ditabrak oleh sebuah kendaraan). Kuzmin dikenal sebagai seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan berdedikasi dalam ilmu bedah tulang. Kuzmin yang asal Rusia ini meninggal dunia ditabrak sebuah kendaraan. Polisi hanya menyatakan jika Kuzmin menjadi korban tabrak lari.

Dr. Roger (Meninggal musim panas tahun 2003)

Robert Aranosia (Seorang peneliti medis. Meninggal di usia 61 tahun dalam suatu kecelakaan lalu lintas, 18 Desember 2003)

Todd Kauppila (Usia 41. Meninggal 8 Mei 2005). Kaupilla merupakan ahli dalam bidang organ dalam di Rumah Sakit Los Alamos. Kematiannya misterius.

Leonid Strachunsky (Meninggal 8 Juni 2005). Spesialisasi Strachunsky adalah membuat pertahanan mikroba bagi senjata kimia. Strachunsky ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya di Moskow, dalam perjalanannya dari Smolensk menuju Amerika Serikat. Hasil penyelidikan menyebutkan jika kematiannya terkait dengan kasus pembunuhan terhadap seorang peneliti senior senjata biologi di Tver, Russia.

Mohammed Munim al-Izmerly (Meninggal April 2004). Saintis Irak ini ditembak tepat di kepalanya dalam suatu insiden di Amerika.

Ilsley Ingram (Usia 84 tahun, meninggal 12 April 2004 dalam kasus yang masih menjadi misteri). Ingram adalah Direktur dari Supraregional Haemophilia Reference Centre dan The Supraregional Centre for the Diagnosis of Bleeding Disorders di St. Thomas Hospital di London.

William T. McGuire (Usia 39 tahun, meninggal 5 Mei 2004). McGuire merupakan saintis senior di NJ University dan Senior Analisis Program di New Jersey Institute of Technology di Newark. Dia merupakan salah satu dari pakar dunia di bidang mikrobiologi.

Antonina Presnyakova (Usia 46 tahun, meninggal 25 Mei 2004). Seorang saintis Rusia yang bekerja dalam riset senjata biologi di sebuah laboratorium di Siberia. Keterangan resmi menyebutkan jika Presnyakova meninggal akibat virus Ebola.

Dr. Paul Norman (Usia 52 tahun, meninggal 27 Juni 2004). Seorang jenius di bidang senjata kimia dan biologi yang tewas dalam suatu kecelakaan pesawat bermesin tunggal, Cessna 206 di Devon.

Dr. Larry Bustard (Usia 53 tahun, Meninggal 2 Juli 2004 tanpa sebab yang jelas). Doktor Bustard merupakan saintis di Department of Energy Laboratorium Sandia di Alburqueque yang salah satu fokus penelitiannya adalah virus anhtrax. Bersama timnya, Bustard mengembangan teknologi baru guna melawan serangan senjata biologi dan kimia.

Professor John Clark (Usia 52 tahun, meninggal dunia 12 Agustus 2004. John Clark adalah seorang pakar di bidang bioteknologi yang sukses mengembangkan teknik modifikasi bagi beberapa tema penelitiannya, antara lain dalam teknologi kloning.

Mohammed Toki Hussein al-Talakani (Usia 40 tahun, meninggal 5 September 2004). Al-Talakani merupakan seorang ilmuwan Fisika Nuklir di Irak sejak ahun 1984. Dia tewas ditembak orang tak dikenal di Mahmudiya, Baghdad selatan.

Matthew Allison (Usia 32 tahun, meninggal 13 Oktober 2004). Saintis ini meninggal dunia saat membuka mobilnya yang terparkir di Osceola County, Fla., Wal-Mart Store. Mobil Allison langusng meledak ketika dia membuka pintunya. Allison merupakan seorang peneliti di bidang Biologi Molekuler dan Bioteknologi.

Masih ada ratusan saintis lagi dalam daftar kematian yang aneh dan misterius. Kasus seperti ini juga pernah menimpa seorang mahasiswa asal Indonesia, yang menemui kematian secara misterius di Singapura, yakni David Hartanto Wijaya.

David Dibunuh MOSSAD?

David Hartanto merupakan lulusan SMAK 1 Penabur Jakarta dan pernah mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Matematika Internasional. David melanjutkan pendidikannya di Nanyang Technological University (NTU) melalui jalur beasiswa dan mengambil jurusan Teknik Elektro. Keterangan resmi menyebutkan jika David bunuh diri setelah menikam menikam Profesor Chan Kap Luk, dosen yang mengurusi tugas akhirnya di NTU pada 2 Maret 2009. Namun semua fakta yang ditemukan di lapangan membantah asumsi ini dengan tegas.

Data tentang David dan FYP (Final Year Project) nya telah dihapus dari database NTU. Hanya dalam 2 hari, NTU langsung menghapus data topik FYP yang sedang David kerjakan. Dalam tugas akhirnya, David diketahui mengerjakan proyek prestisus dalam sistem surveillance system 3D, suatu teknik pengintaian yang sangat berharga dalam kerja intelijen. Proyek ini seharga 500 ribu dollar, namun jika dikembangkan lebih lanjut maka menjadi satu terobosan baru di bidang pengintaian.

Sejumlah kejanggalan yang sangat jelas tentang kematian David menimbulkan dugaan jika David sengaja dibunuh dan penemuannya dicuri. Semua orang tahu, Singapura adalah basis gerakan intelijen Zionis-Israel di Asia Tenggara dan Pasifik. Apakah dengan ini berarti MOSSAD berada di balik kematian David? Bukan mustahil.

Di Indonesia, kasus kontroversial lainnya adalah soal fasilitas penelitian Angkatan Laut AS (Naval Medical Research Unit), NAMRU yang sangat kontroversial. Dr. Siti Fadhilah Supari adalah salah satu korban dari kasus ini dengan tidak dipilih lagi oleh Presiden SBY dalam susunan kabinet periode 2009-2014. Presiden Sby malah menunjuk dokter Endang Sedyaningsih, seorang pejabat Eselon II yang dikenal sangat dekat dengan NAMRU sebagai Menteri Kesehatan. Keberpihakan Endang dengan Amerika jelas dengan dimasukkannya memelihara kerjasama dengan AS dalam program seratus harinya.

Kontrol Populasi

Banyak orang percaya, dibalik semua kematian misterius ratusan saintis dunia, semua ini terkait dengan program pembatasan populasi umat manusia yang memang telah lama dilancarkan konspiran globalis. Perang merupakan program yang paling jelas bisa dilihat, sedangkan operasi-operasi tertutup lainnya adalah dengan menyerang suatu negara atau wilayah dengan penyakit, wabah, atau pun dengan menyusupkan agen-agen kimia pembunuh ke dalam bahan makanan dan obat-obatan medis seperti yang telah dilakukan mereka dalam menunggangi Codex Alimentarius yang berada di bawah PBB. Percaya atau tidak, Indonesia merupakan laboratorium terbesar mereka saat ini.

Sumber

Kepimpinan Aspirasi Di UKM Lemah


Bangi 12 jan 11.15 pm| Ketidakhadiran Saudara Sarfarizmal dalam ceramah SPKG: Apa Kata Mahasiswa di dataran pusanika semalam jelas menunjukkan kelemahan kepimpinan Aspirasi dan ketakutan mereka untuk berhadapan dengan mahasiswa.

"Ketidakhadiran Saudara Sarfa dalam ceramah semalam amat mengecewakan. Kami mengharapkan supaya program seperti ini dapat membuka mata mahasiswa dengan menghidangkan kebaikan dan keburukan SPKG apabila menampilkan ahli panel dari dua kumpulan yang berbeza pandangan dalam memperjuangkan isu kebajikan mahasiswa" Kata saudara Ikram yang merupakan pengerusi ceramah semalam.

Tambahnya lagi, program seperti ini bukanlah untuk mencari salah siapa tetapi lebih kepada mencari penyelesaian dan kaedah terbaik untuk memperkasakan SPKG.

"Kami amat tidak berpuas hati dengan Aspirasi. Mereka menuduh kami pemfitnah dan pembohong. Perkara paling teruk adalah apabila menyamakan kami dengan ProIsrael. Apabila dibuka sudut pidato untuk semua pihak mengemukakan hujah, mereka melarikan diri. Menjadi penakut dan bersikap 'Play Save'. Ujar Saudara Amar, Pengerusi Gabungan Mahasiswa Lantang Negara(GMLN) yang merupakan salah satu front dalam GMUKM.

Ketidakhadiran wakil Aspirasi menunjukkan mereka seolah-oleh memprotes pihak KPT yang menggalakkan dilakukan Speaker Corner.

Sepatutnya pihak yang menubuhkan Kelab Sahabat 1 Malaysia ini perlu lebih sensitif terhadap perkara-perkara yang disaran oleh pimpinan kerajaan Malaysia sebagai tanda sokongan mereka terhadap kementerian.

Ceramah ini bukan merupakan program pertama pihak pimpinan Aspirasi tidak menghadirkan diri disaat akhir. Malah ketidakhadiran Saudara Mohamad Nasir bin Mohamad Nazri yang merupakan Presiden PMUKM semasa Wacana Mahasiswa : Analisis Pemilihan Majlis Perwakilan Pelajar UKM 08/09 pada 11 Februari lalu juga jelas menunjukkan bahawa mereka semua merupakan calon sistem yang telah diperguna oleh pihak tertentu untuk kepentingan sesetengah pihak.

Segala yang dikatakan oleh pihak Aspirasi bahawa mereka mendokong Aspirasi universiti adalah retorik semata-mata apabila takut untuk berpencak di gelanggang pidato. Bila diimbas kembali perkara yang mereka lakukan selama 5 tahun memerintah PMUKM tidak pernah kedengaran mereka membicarakan isu kebajikan mahasiswa malah kita dikhabarkan mereka banyak menghabiskan duit pelajar untuk melancong ke luar negara.

Mahasiswa harus sedar dan berani untuk berubah. Memilih pemimpin yang boleh membela hak mahasiswa dan bukannya kepimpinan yang lemah yang hanya dicatur oleh sistem sehingga takut untuk mengeluarkan hujah dan pandangan sendiri. Ayuh Mahasiswa kita Bersatu Berubah!

Sumber : Gabungan Mahasiswa UKM

Khamis, 14 Januari 2010

Pandangan Dato' Dr. Haron Din Tentang Isu Kalimah Allah




Selasa, 12 Januari 2010

Aurat Seorang Muslimah + Tabaruj



Aurat Seorang Wanita...


Pembahasan tentang masalah aurat wanita Islam tidak pernah sunyi dari diperkatakan. Malangnya, apa yang mendukacitakan adalah sering kali penjelasan tentangnya tidak berlandaskan nas yang sahih sebaliknya hanyalah takwilan yang dilatari hawa nafsu serta kebencian kepada sumber yang qat’ie. Sebahagian kaum Muslimah yang telah dirasuk pemikiran kufur turut mempertikaikan kewajaran pemakaian tudung yang juga dipanggil ‘hijab’ dengan menganggap menutup kepala sebagai menutup akal. Contoh golongan ini adalah seperti Pengurus Program Sisters In Islam (SIS), Norhayati Kaprawi dalam sesi dialog Islam Liberal di Hotel Selesa, Pasir Gudang yang berkata bahawa pakaian taqwa itu lebih baik dari menutup aurat.

Ada juga yang beranggapan menutup aurat adalah penyebab kemunduran umat Islam. Ahmad Reda yang merupakan penyeru agar ditumbangkan sistem pemerintahan Islam di Turki menganggap bahawa selagi lelaki dan wanita Turki tidak bercampur bebas dan membuka hijabnya maka tiada kedaulatan undang-undang dan kebebasan di Turki [Rujuk al-Ittijah al-Wataniah fi al-Adab al-Mu’sir, Jil. 2, ms273). Manakala Taha Husin dari Mesir menyatakan dalam bukunya ‘Mustaqbal al-Thaqafah fi Misr’: “Kita mesti mengikut jejak langkah orang-orang Eropah dan cara mereka. Kita mesti menjadi sekutu mereka dan rakan kongsi dalam ketamadunan, sama ada yang baik atau yang buruk, sama ada yang manis atau yang pahit, sama ada yang disukai atau yang dicaci.” Baginya menutup aurat perlu ditentang kerana ianya berbeza dengan Barat. Dr. ‘Imad ‘Abd Hamid An-Najar dalam Jaridah al-Akhbar pula menyatakan: “Adapun mengenai hijab dan percampuran antara wanita dan lelaki dalam kehidupan harian, ini adalah perkara yang boleh ditentukan oleh sesebuah masyarakat berdasarkan keadaannya. Bagi setiap masyarakat ada pakaian dan cara-cara yang memudahkan individunya. Apa yang disebut di dalam al-Qur’an mengenai hijab adalah khusus untuk isteri-isteri Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Hukum-hakam ini bukanlah semestinya berkaitan dengan seluruh wanita.”

Demikianlah di antara sebahagian penentangan-penentangan terhadap hukum Allah yang ditunjukkan oleh kumpulan atau individu yang sudah teracun oleh pemikiran kufur Barat. Di samping itu, masih terdapat ramai juga wanita Muslim yang masih tidak tahu, tidak faham atau salah faham dengan cara-cara menutup aurat secara syar’ie di dalam kehidupan mereka. Justeru, mereka terjatuh di dalam dosa dan keharaman. Justeru, hukum menutup aurat ke atas Muslimah ini mestilah diperhatikan betul-betul agar kita tidak terjerumus ke dalam kesesatan dan dosa.

Dalil-dalil tentang Aurat Wanita

(i) Batasan aurat wanita

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai. Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.” [TMQ An-Nur (24):31].

Yang di maksud wa laa yubdiina ziinatahunnaa” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah "wa laa yubdiina mahalla ziinatahinnaa", maksudnya janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan. [Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur`an, Juz III hal.316].

Selanjutnya, kalimah illa maa zhahara minhaa” [kecuali yang (biasa) nampak darinya], ini bermaksud, ada anggota tubuh yang boleh dinampakkan iaitu wajah dan kedua telapak tangan. Demikianlah pendapat sebahagian sahabat, seperti Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan juga Aisyah [Al-Albani, 2001:66].

Ibnu Jarir Ath-Thabari (wafat 310H) menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Jami Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur`an Juz XVIII ms 84, mengenai apa yang di maksud “kecuali yang (biasa) nampak darinya (illaa maa zhahara minha)”, katanya, pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang mengatakan bahawa, yang dimaksudkan (dalam ayat di atas) adalah wajah dan dua telapak tangan.

Pendapat yang sama dinyatakan Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya Al-Jamia li Ahkam Al-Qur’an, Juz XII hal. 229 [Al-Albani, 2001:50 & 57]. Jadi, apa yang biasa nampak darinya adalah wajah dan dua telapak tangan sebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan Muslimah di hadapan Nabi Sallalahu alaihi wa Sallam sedangkan baginda mendiamkannya. Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah-ibadah seperti haji dan solat dan biasa terlihat di masa Rasulullah iaitu di masa masih turunnya ayat Al Qur`an [An-Nabhani, 1990:45].

Dalil lain yang menunjukkan bahawasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan ialah sabda Rasulullah kepada Asma’ binti Abu Bakar,

Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR Abu Dawud]

(ii) Aurat Wanita dalam Hayaatul ‘Am (Kehidupan Umum/Public Life)

Yang dimaksudkan dengan hayaatul ‘am adalah keadaan di mana wanita itu berada di luar dari kawasan rumahnya di mana mereka bercampur dengan masyarakat. Pakaian wanita dalam kehidupan umum iaitu di luar rumahnya terdiri dari dua jenis iaitu

(a) libas asfal (baju bawah) yang disebut dengan jilbab, dan
(b) libas ‘ala (baju atas) iaitu khimar (tudung).

Dengan dua pakaian inilah seseorang wanita itu boleh berada dalam kehidupan umum seperti di jalanan, di pasar-pasar, pasar raya, kampus, taman-taman, dewan orang ramai dan seumpamanya. Dalil wajib memakai jilbab bagi wanita adalah berdasarkan firman Allah,

Wahai Nabi! katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.” [TMQ Al-Ahzab (33):59].

Oleh sebab Al-Quran adalah berbahasa Arab, dan perkataan “jilbab” itu adalah perkataan Arab, maka kita hendaklah memahami apakah yang dimaksudkan “jilbab” di dalam bahasa Arab. Dengan kata lain, kita hendaklah memahami dan mengikuti apakah yang orang Arab faham bila disebut jilbab. Maka inilah pakaian yang diperintahkan oleh Allah kepada perempuan. Di samping itu, perincian tentang pakaian ini telah pun dijelaskan di dalam banyak hadis sahih yang wajib diikuti oleh setiap orang.

Jadi, apakah makna jilbab itu? Selain dari melihat sendiri kepada nas-nas hadis tentang pakaian yang dipakai Muslimah semasa zaman Rasulullah, kita juga boleh merujuk kepada banyak kamus Arab untuk mengetahui makna “jilbab”. Dalam kitab Al-Mu’jam Al-Wasith karya Dr. Ibrahim Anis [Kaherah: Darul Maarif ms 128], jilbab diertikan sebagai ats-tsaubul musytamil ala al-jasadi kullihi (pakaian yang menutupi seluruh tubuh), atau ma fauqa ats-tsiyab kal milhafah (pakaian luar yang dikenakan di atas pakaian rumah, seperti milhafahal-mula’ah asy-tamilu biha al-mar’ah (pakaian luar yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh wanita).

Berdasarkan pengertian ini, jelaslah bahawa yang diwajibkan ke atas wanita adalah mengenakan pakaian yang satu (sekeping) yang lurus dari atas hinggalah ke bawah, yakni hingga ke mata kaki. Maksud milhafah/mula’ah (Arab) adalah pakaian yang dikenakan sebagai pakaian luar [di dalamnya masih ada pakaian dalam (pakaian rumah) atau pakaian sehari-hari tetapi bukan hanya coli dan seluar dalam] lalu diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua mata kakinya. Untuk pakaian atas, wanita disyariatkan/diwajibkan memakai “khimar” iaitu tudung atau apa sahaja bahan/kain yang serupa dengannya yang berfungsi menutupi seluruh kepala, leher, dan lubang leher baju di dada.

Dalil mengenai wajibnya mengenakan pakaian bahagian atas (khimar/tudung) adalah Firman Allah,

Hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dada mereka” [TMQ An-Nur (24):31].

Pakaian jenis ini (jilbab dan khimar) wajib dipakai oleh seorang Muslimah (yang telah baligh) apabila hendak keluar menuju ke pasar-pasar atau berjalan melalui jalanan umum. Setelah memakai kedua jenis pakaian ini (jilbab dan khimar) maka barulah dibolehkan baginya keluar dari rumahnya menuju ke kehidupan am tanpa sebarang dosa. Jika tidak, maka dia tidak boleh (haram) keluar dari rumah kerana perintah yang menyangkut kedua jenis pakaian ini datang dalam bentuk yang umum, dan tetap dalam keumumannya dalam semua keadaan. Mana-mana wanita yang telah baligh dan melanggar ketetapan Allah ini, maka berdosalah mereka dan layak mendapat seksa Allah di akhirat nanti.

(iii) Pakaian wanita dalam Hayatul Khassah (Kehidupan Khusus/private life)

Yang dimaksudkan dengan hayatul khassah adalah keadaan di mana seseorang wanita itu menjalani kehidupannya di rumahnya bersama dengan anggota keluarganya yang lain.

Adapun cara seorang Muslimah menutupi auratnya di hadapan lelaki ajnabi dalam kehidupan khusus seperti di rumahnya atau di dalam kenderaan peribadi, syarak tidak menentukan bentuk/fesyen pakaian tertentu tetapi membiarkan secara mutlak tanpa menentukannya dan cukup dengan mencantumkan lafaz dalam firman-Nya,

wa laa yubdiina” (“dan janganlah mereka menampakkan”) [Surah An-Nur:31]

atau sabda Nabi,

lam yashluh an yura minha” (“tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya”) [HR Abu Dawud].

Jadi, pakaian yang menutupi seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan dianggap sudah menutupi, walau bagaimana pun bentuknya. Tetapi ia adalah tertakluk kepada hukum tabarruj (sila lihat perbincangan di bawah).

Berdasarkan hal ini maka setiap bentuk dan jenis pakaian yang dapat menutupi aurat iaitu yang tidak menampakkan aurat dianggap sebagai penutup bagi aurat secara syar'i, tanpa melihat lagi bentuk, jenis, atau fesyennya. Namun demikian syara' telah mensyaratkan dalam berpakaian agar pakaian yang dikenakan dapat menutupi kulit. Jadi pakaian wajib dapat menutupi kulit sehingga warna kulitnya tidak diketahui. Jika tidak demikian, maka tidak dikatakan menutup aurat. Oleh kerana itu apabila kain penutup itu tipis/transparent sehingga nampak warna kulitnya dan dapat diketahui sama ada kulitnya berwarna merah atau coklat, maka kain penutup seperti ini tidak boleh dijadikan penutup aurat dan haram hukum memakainya.

(iv) Wajib memakai tsaub, di samping jilbab

Tsaub ialah ‘pakaian di rumah’ iaitu pakaian yang dipakai oleh wanita di hadapan mahramnya semasa berada dalam hayatul khassah (kehidupan khusus) tatkala tiada lelaki ajnabi (lelaki asing) di dalamnya. Dalil mengapa wajib mengenakan tsaub di dalam jilbab ialah berdasarkan firman Allah,

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haidh dan mengandung) yang tiada ingin berkahwin (lagi) tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian (tsiyab) mereka, dengan tidak bertujuan mendedahkan perhiasan mereka” [TMQ An-Nur (24):60].

Ayat ini membenarkan wanita yang telah putus haid dan tiada keinginan berkahwin menanggalkan atau melepaskan pakaian (tsaub). Ini bermakna, jika tiada ‘pakaian’ di dalam jilbab, bermakna wanita yang telah putus haid berkenaan akan berbogel, walhal berbogel tidak dibolehkan. Justeru, tsaub adalah ‘pakaian dalam’ (pakaian rumah) yang wajib dipakai oleh Muslimah di samping jilbab (pakaian luar) di dalam hayatul am atau di dalam hayatul khas tatkala ada lelaki ajnabi. [Rujuk Imam Muhammad Abu Zahrah dalam kitab Usulul Fiqh:164-147, Abdul Wahab Khallaf kitab Ilmu Usul Fiqh:143-153 dan Sheikh Taqiuddin an-Nabhani dalam kitab As-Syahsiyyah Al-Islamiyyah Juz. 3:178-179].

Larangan Bertabarruj

Adapun dalil tentang larangan bertabarruj adalah juga dari Surah An-Nur (24):60 iaitu Firman Allah,

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti [dari haid dan mengandung] yang tiada ingin kawin [lagi], tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak [bermaksud] menampakkan perhiasan (tabaruj), dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [TMQ An Nur(24):60]

Mafhum muwafaqah (yang disepakati) dari ayat ini adalah jika perempuan tua yang telah putus haid haram menampakkan perhiasan iaitu bertabarruj, apatah lagi perempuan yang masih muda, belum putus haid dan berkeinginan berumahtangga, tentulah lebih lagi. Dalil lain ialah

Dan hendaklah kamu tetap di rumah kamu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliah.” [TMQ Al-Ahzab (33):33]

Dan Hadis Rasulullah riwayat dari Bazzar dan At-Termizi menjelaskan,

Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syaitan akan memperhatikannya.”

Abul A’la al Maududi berkata:

“Jika kalimat tabarruj dipergunakan kepada kaum wanita, ia bermakna-

(i) wanita yang menunjukkan kecantikan wajahnya, daya tarik tubuhnya kepada lelaki asing (yang bukan mahramnya);

(ii) wanita yang mendedahkan kecantikan pakaian dan perhiasannya kepada lelaki asing; dan memperlihatkan dirinya, make-upnya, gerak-gerinya dan kemegahannya. Selain memastikan pakaiannya tidak nipis, jarang, longgar, tidak memakai perhiasan yang menarik perhatian lelaki ajnabi, tidak menyerupai pakaian lelaki atau orang kafir/musyrik, pakaiannya yang bukan melambangkan kemegahan, dia juga tidak boleh tampil dengan haruman semerbak. "Sesiapa jua wanita yang memakai minyak wangi kemudian melintasi khalayak ramai dengan tujuan dihidu bau yang dipakainya, maka dia dikira berzina[hadis dari Abu Musa al-Asy’ari].

Khatimah

Sesungguhnya aurat wanita Islam bukanlah hanya tudung semata-mata sebagaimana yang difahami oleh sebahagian umat Islam sebaliknya apa yang paling penting ialah setiap Muslimah mestilah memahami batasan aurat dalam hayatul khassah (kehidupan khusus) dan hayatul am (kehidupan umum) menurut syarak selain menyedari keharaman bertabarruj atas semua wanita sama ada belum atau telah putus haid. Menutup aurat juga hendaklah didasari dengan iman dan taqwa iaitu mengharapkan keredhaan Allah semata-mata, bukan atas dasar hak asasi atau rutin harian. Memetik kata-kata Sheikh Ali Thantawi:

"Terdapat perbezaan yang besar antara seorang yang terjaga lewat pagi kemudian terus bergegas untuk keluar bekerja. Disebabkan kesibukan menjalankan tugas, beliau tidak berkesempatan untuk makan dan minum sehingga tibanya waktu malam, sementara seorang yang lain yang turut mengalami keadaan berlapar dan dahaga tetapi telah berniat untuk berpuasa, telah mendapat pahala daripada amalannya disebabkan niatnya, sementara orang yang pertama tidak memperoleh apa-apa sedangkan dia turut berlapar dan dahaga. Begitulah keadaannya dengan amalan-amalan kebiasaan yang lain, bilamana diniatkan untuk mendapatkan keredhaan Allah Subhanahu wa Taala akan memperolehi pahala dari Nya, sebaliknya jika dilakukan sebagai rutin hidup, dia tidak akan memperoleh apa-apa".


Tabaruj...

Tabaruj, ialah mendedahkan kecantikan rupa paras, samada kecantikan itu di bahagian muka atau di anggota ² badan Al-Bukhari Rahmatullahi’ Alaihi ada berkata “ Tabaruj iaitu seseorang wanita yang memperlihatkan kecantikan rupa parasnya”.

Untuk menjaga masyarakat dari bahaya pendedahan aurat dan di samping menjaga kehormatan wanita dari sebarang pencerobohan, maka dengan yang demikian, Allah swt melarang setiap wanita yang telah berakal lagi baligh dari bermake-up (tabaruj).

Maka dengarlah wahai ummah Islam semua , Allah swt berfirman :

“Katakanlah kepada wanita yg beriman; hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya.Dan hendaklah mereka menutup kain tudung ke dadanya dan jangan menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami² mereka. Dan janganlah mereka menghentakkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang kamu sembunyikan.Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang² yang beriman supaya kamu beruntung.


(AN-NISA’: 31)

Ketahuilah bahawa kain tudung yang dimaksudkan Allah “ Hendaklah mereka menutupkan kain ke dadanya”…. Bukanlah terhenti di bahagian kepala sahaja malahan menutupi bayangan mutiara yang tersisip di dada juga disuruh. Sesiapa yang mendedahkan bahagian kepala atau bahagian dadanya maka sudah jelas, ia bukan dari seorang yang menghormati suruhan Allah swt. Akibat dari kecuaian dan kelalaian tersebut sudah pasti azabnya amatlah pedih di akhirat nanti.

Awas! Wahai golongan wanita, Allah telah berfirman “ Jangan menampakkan perhiasan…”. Dengan ini, sudah jelas bahawa sebarang corak perhiasan di anggota badan atau di pakaian adalah boleh membawa fitnah. Dengan inilah Allah swt melarang bermake-up.Larangan seperti ini hanya sanggup ditaati oleh wanita² yang beriman sahaja kerana takut kepada murka Allah dan siksaNya.

Pengertian perhiasan bukanlah tertentu pada alat² solek atau fesyen² pakaian sahaja, malahan perhiasan yang paling istimewa adalah terletak pada tubuh badan seseorang wanita itu.Jika kecantikan rupa paras seperti ini didedahkan kepada yang lelaki, maka perbuatan yang demikian juga dinamakan TABARUJ.

Ada pula di kalangan wanita yang bertudung, di samping tudung ini diletakkan pula di atasnya kaitan bunga dan ukiran yang menarik, manakala rambutnya yang di bahagian hadapan sengaja dihulurkan keluar dari kain tudung, dan terjuntai menutupi sebahagian dahi dan lesung pipitnya. Andainya angin bertiup, sudah pasti rambut tadi akan terlambai² mengikut arus bayu. Ada fesyen pula, rambutnya disanggul dan dihias pula laksana mahkota, kerana dengan ini, setelah nanti dilekatkan dengan kain tudung, semakin jelas bentuk dan keindahan mahkotanya.

Usaha dan idea seperti ini dilakukan agar ia kelihatan menarik, dan kononnya supaya dianggap orang, bahawa ia juga seorang yg mentaati Allah di samping pandai pula sesuaikan diri dengan pelbagai fesyen pakaian mengikut zaman.

Sebenarnya perkara ini adalah salah. Allah swtlebih mengetahui segala persoalan yang tersirat di dalam otak anda. Penzahiran tindakan ini bererti kamu menipu diri sendiri. Akhirnya anda juga tergolong dlm golongan wanita² yang bermake-up spt dalam firman Allahdalam ayat yg lalu.

Dari sini mari pula kita tinjau ayat Al-Quran yang bermaksud “ Dan janganlah kamu hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan”. Dari kandungan ayat ini, Allah juga melarang setengah golongan wanita( tradisi mereka ini bergelang kaki) dari menghulurkan kaki hingga terlihat perhiasan tersebut.

Andainya baju yang dipakai menutupi aurat, tetapi oleh kerana hoyongan badan berjalan, pakaian itu turut terhoyong hingga kadang-kadang ternampak bentuk badan di sesetengah bahagian anggota, keadaan seperti ini dimaafkan.

Berikut pula mari kita merenung firman Allah swt khasnya yang ditujukan kepada isteri-isteri Rasulullah saw;

“Hai isteri-isteri Nabi(a.s.), kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Kerana itu janganlah kamu terlalu lunak dalam bicarahingga berkeinginanlah orang yang ada perasaan serong di dalam hatinya, tetapi ucaplah perkataan yang baik”. (Al-Ahzab:32)

Dalam ayat ini dapatlah difahamkan bahawa suara lemah-lembut adalah sebahagian drpd aurat wanita juga.Kembali lagi kita kepada jenis alat-alat make up.Rasulullah saw bersabda:

“ Andainya wanita keluar dari rumah serta memakai bau-bauan, maka dia sudah dianggap melakukan penzinaan”

Penggunaan minyak wangi sembur atau jenis-jenis bauan bagi kaum wanita di waktu keluar dr rumah adalah dilarang, kerana syariat Islam, apabila melarang penzinaan, maka segala sumber-sumber dan ciri-ciri yang membawa kpd perbuatan keji tadi semuanya dilarang.

Ummu Salamah ada menceritakan, maksudnya begini: Asma’ bt Abu Bakar telah menziarahi Rasulullah saw pada suatu hari dgn berpakaian tipis.Lantas Baginda saw menasihatinya dgn bersabda:

“Wahai Asma’!Sesungguhnya seseorng gadis yang telah berhaid (baligh) tidak harus baginya menzahirkan anggota badan, kecuali yg ini dan ini.” Di samping itu, Rasulullah saw mengisyaratkan kpd muka dan dua tapak tangannya.

Alangkah bahagianya seorng wanita bersifat sederhana di luar, tetapi menjadi peragawati di rumah khas untuk suaminya.

Rumusan Pengertian Tabaruj :

1. Tabarruj bererti wanita menunjukkan dan merperagakan perhiasan dan
kecantikannya untuk menarik perhatian kaum lelaki dan meransang keinginan
mereka. Dalil: surah al-Ahzab ayat 33.

2. Tabarruj jahiliyyah bererti wanita membuka niqabnya hingga mendedahkan
muka, kecantikan dan perhiasannya.

3. Tabarruj hari ini tidak sesuai diistilahkan dengan tabarruj jahiliyyah kerana
wanita sekarang bukan setakat membuka tutupan muka dan memperagakan
kecantikannya tetapi lebih dari itu. Tabarruj hari ini dengan memdedahkan
separuh tubuh, malah lebih dari itu.

4. Istilah yang lebih sesuai ialah istilah yang pernah digunakan oleh Rasulullah
s.a.w dalam sabdanya yang bermaksud ‘separuh telanjang’ (al-kaasiaat al-
‘aariyaat).

Tabarruj yang diharamkan ialah:

a)Tabarruj di luar rumah denga berhias bukan untuk suami.

b)Mendedahkan muka dengan tujuan meransang keinginan dan syahwat lelaki.

c) Bersolek dan berhias belebihan.

d) Menggunakan alat-alat solek / make-up.

e) Mempercantikkan bibir, alis dan pipi (mempercantikkan raut muka) dan lain-lain.

g) Termasuk dalam istilah tabarruj ialah fesyen-fesyen pakaian. Ini kerana pada
dasarnya pakaian wanita sama dengan pakaian lelaki iaitu menutup aurat.

Ciri pakaian syar’ie wanita ialah:

a) pakaian mestilah meliputi seluruh tubuh wanita

b) pakaian itu mestilah longgar

c)tidak nipis

d) bukan pakaian yang mempunyai nilai untuk bermegah-megah dengannya

e)tidak menyamai pakaian lelaki

f) Pakaian yang tidak memenuhi ciri ini dikira sebagai pakaian yang tabarruj.

g) Berpakaian kemas, smart dan ceria bukan dikira tabarruj.

h) Termasuk dalam istilah tabarruj memakai barang perhiasan diri.

i) Perhiasan ialah semua yang dijadikan perhiasan oleh wanita samada pakaian
atau sesuatu yang dijadikan perhiasan diri.

j) Antara perhiasan yang dibenarkan ialah membersihkan diri dari segala aspek,
termasuk membersih sesuatu yang fitrah.

k) Jenis perhiasan antaranya:

j) Barangan perhiasan yang terdiri dari emas, perak dan permata.

l) Pakaian luar dan dalam

m) Hukum berhias harus, malah ada kalanya sunat kecuali perhiasan yang telah
dinaskan haram. Ia sunat kepada isteri yang suaminya bersamanya, bukan
isteri yang suaminya tiada di sampingnya.

n) Semua jenis perhiasan ini harus selagi ia tidak termasuk ke dalam istilah tabarruj.

Termasuk ke dalam istilah tabarruj ialah bersolek dengan merubah sifat
semulajadi:


a) Mencabut atau dengan apa jua cara untuk menghilangkan bulu muka. Boleh
bagi yang berkahwin untuk suami.

b) Mencabut dan membentuk alis. Boleh sekiranya alis yang asal hodoh
dipandang.

e)Memerahkan muka. Boleh bagi yang berkahwin, untuk suami.

f) Lain-lain seperti rambut palsu, wangian berlebihan, celak berlebihan, …..

g) Secara umum, berhias untuk suami dibolehkan dan tidak dikira sebagai tabarruj.

h) Berhias keluar rumah bukan untuk suami adalah tabarruj.

i) Bersolek dan berhias wanita hari ini telah melebihi dari maksud tabarruj.

Wallahualam...

Sumber : Hamba Allah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

JALINAN UKHUWAH


ShoutMix chat widget